Hampir semua produk kemasan yang kita gunakan saat ini memiliki sebuah barcode sebagai kode identitas produk tersebut. Garis-garis linear batang berwarna hitam dengan spasi antar garisnya disertai angka pada bagian bawahnya kerap kita temui pada bungkus makanan, botol shampoo, maupun bungkus rokok. Namun, walaupun telah digunakan secara luas di seluruh dunia, tidak semua orang tahu mengenai arti dibalik garis-garis hitam tersebut.
Barcode adalah informasi yang bersifat machine-readable dalam format visual yang tercetak. Barcode diperkenalkan oleh dua orang mahasiswa Drexel Institute of Technology, Bernard Silver dan Norman Woodland pada tahun 1948 dan diakui per tanggal 7 Oktober 1952. Barcode biasa digunakan untuk menyimpan identitas suatu produk yang di jual pada retail shops maupun pasar moderen lainnya. Umumnya barcode berbentuk garis-garis vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak tertentu. Barcode dapat dibaca dengan menggunakan alat baca optik yang disebut barcode reader. Terdapat beberapa jenis barcode yang dapat digunakan oleh para perusahaan manufaktur serta jalur distribusi suply chain lainnya, yaitu UPC-A, UPC-E, EAN 13, ISBN, Code 39 dan Code 128.
Cara membaca sebuah barcode dimulai dari angka terdepan. Misalnya sebuah barang dagang memiliki barcode 0-1200-00230-4. Angka 0 merupakan number system character yang menunjukkan tipe manufaktur dan jenis kode yang digunakan, digit 12000 merupakan nomor identitas dari pabrik atau perusahaan tersebut dimana 2 digit pertama merupakan kode negara dimana perusahaan tersebut terdaftar. 5 digit terakhir baru merupakan nomor identitas dari produk yang dihasilkan.
Keuntungan dari penggunaan barcode bagi sebuah perusahaan maupun retail stores adalah speed (kecepatan) dan accuracy (ketepatan). Kesalahan dalam memasukkan nomor identitas barang secara manual menggunakan keyboard dapat dikurangi dengan menggunakan barcode scanner. Selain itu, kecepatan dalam memasukkan kode dapat ditingkatkan, dari sekitar 6 detik untuk memasukkan 12 karakter data pada keyboard menjadi hanya 0,3 detik untuk meng-scan 12 karakter barcode. Hal ini tentunya akan meningkatkan efisiensi dari perusahaan.
Recent Comments