C.R.M

CRM atau Customer Relationship Management adalah tipe manajemen yang membahas teori mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya. CRM juga merupakan strategi komprehensif dari perusahaan agar setiap proses dari daur hidup pelanggan dapat dimanfaatkan dengan optimal.

Salah satu bank terkemuka di Asia yang menggunakan CRM adalah DBS Bank yang berpusat di Singapura. DBS Bank memiliki customer tidak hanya di Singapura, namun juga di berbagai kawasan Asia lainnya, seperti Indonesia, Malaysia, dan Hong Kong. Aplikasi CRM digunakan pada penggolongan customer DBS ke dalam grup-grup kecil (pigeon-hole) yang kemudian cross-selling program akan diimplementasikan untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik dari segmen tersebut. Tiap segmen akan merasakan marketing campaign yang unik dan sesuai target. DBS Bank menggunakan SAS Enterprise Miner dalam menstandarisasikan manajemen data customer dan menganalisa program yang tepat yang akan diaplikasikan pada segmen customer tertentu.

Executive Information System

EIS adalah sistem terkomputerisasi yang menyediakan akses yang mudah bagi para executives mengenai informasi internal dan eksternal organisasi/perusahaan yang relevan bagi critical success factors (CSF). Beberapa karakteristik dari EIS adalah dibuat dengan menyesuaikan individu executive user, dapat mengekstrak, filter, compress, dan melacak keberadaan data, menyediakan akses online, trend analysis, dan exception reporting, user friendly dan tidak membutuhkan training yang berat, serta mempresentasikan data secara grafik, tabular, dan textual. Penerapan EIS terdiri dari dua tahap, yaitu implementation stage dan sustaining stage.

Manfaat yang didapatkan dari aplikasi EIS diantaranya:

• Standard day-to-day decision making tool
• Mengurangi biaya untuk information staff
• Meningkatkan performansi dalam mengidentifikasi peluang pasar dan pengontrolan korporasi
• Strategic planning yang lebih terencana
• Kualitas informasi yang lebih baik
• Memudahkan user mengerti kondisi bisnis yang dihadapi
  

B A R C O D E

Hampir semua produk kemasan yang kita gunakan saat ini memiliki sebuah barcode sebagai kode identitas produk tersebut. Garis-garis linear batang berwarna hitam dengan spasi antar garisnya disertai angka pada bagian bawahnya kerap kita temui pada bungkus makanan, botol shampoo, maupun bungkus rokok. Namun, walaupun telah digunakan secara luas di seluruh dunia, tidak semua orang tahu mengenai arti dibalik garis-garis hitam tersebut.

Barcode adalah informasi yang bersifat machine-readable dalam format visual yang tercetak. Barcode diperkenalkan oleh dua orang mahasiswa Drexel Institute of Technology, Bernard Silver dan Norman Woodland pada tahun 1948 dan diakui per tanggal 7 Oktober 1952. Barcode biasa digunakan untuk menyimpan identitas suatu produk yang di jual pada retail shops maupun pasar moderen lainnya. Umumnya barcode berbentuk garis-garis vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak tertentu. Barcode dapat dibaca dengan menggunakan alat baca optik yang disebut barcode reader. Terdapat beberapa jenis barcode yang dapat digunakan oleh para perusahaan manufaktur serta jalur distribusi suply chain lainnya, yaitu UPC-A, UPC-E, EAN 13, ISBN, Code 39 dan Code 128.

Cara membaca sebuah barcode dimulai dari angka terdepan. Misalnya sebuah barang dagang memiliki barcode 0-1200-00230-4. Angka 0 merupakan number system character yang menunjukkan tipe manufaktur dan jenis kode yang digunakan, digit 12000 merupakan nomor identitas dari pabrik atau perusahaan tersebut dimana 2 digit pertama merupakan kode negara dimana perusahaan tersebut terdaftar. 5 digit terakhir baru merupakan nomor identitas dari produk yang dihasilkan.

Keuntungan dari penggunaan barcode bagi sebuah perusahaan maupun retail stores adalah speed (kecepatan) dan accuracy (ketepatan). Kesalahan dalam memasukkan nomor identitas barang secara manual menggunakan keyboard dapat dikurangi dengan menggunakan barcode scanner. Selain itu, kecepatan dalam memasukkan kode dapat ditingkatkan, dari sekitar 6 detik untuk memasukkan 12 karakter data pada keyboard menjadi hanya 0,3 detik untuk meng-scan 12 karakter barcode. Hal ini tentunya akan meningkatkan efisiensi dari perusahaan.

System Analyst: ‘Architect of the Systems’

System analyst adalah seseorang yang menganalisa dan mendesain sistem yang akan digunakan dalam suatu perusahaan/organisasi. Seorang Sistem Analis memegang peranan penting dalam proses pengembangan sebuah sistem, dimana mereka menyatukan ide dan keinginan pengguna (users) dan pemilik (owners) untuk menghasilkan sebuah solusi yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis para klien, dengan menggunakan IT sebagai tools.

Tujuan utama dari pekerjaan seorang sistem analis adalah:

• · Mendefinisikan tujuan utama dari sistem yang akan dibuat
• · Mengidentifikasi operasi serta permasalahan pada sistem yang ada
• · Mengidentifikasi kebutuhan serta tujuan yang hendak dicapai dari penerapan sistem yang baru
• · Mengidentifikasi area pada sistem lama yang membutuhkan perubahan

Peranan sistem analis dalam suatu proses pengembangan sistem dibagi menjadi dua, yaitu business analyst dan application analyst. Business analyst lebih terfokus pada aspek non-teknis dalam suatu proses problem solving, dimana ia akan terspesialisasikan untuk menganalisa problem bisnis yang ada. Di sisi lain, seorang application analyst akan lebih fokus pada aspek technology-dependent dari suatu proses pengembangan sistem, terutama desain dari aplikasi yang akan digunakan.

Seorang sistem analis dituntut mengenal mulai dari apa yang diminta oleh klien (system definition), pengerjaan database-nya (system implementation), hingga ke pengenalan hardware. Kemampuan untuk budgeting (menghitung anggaran) yang akan dipakai dalam pengerjaan sistem juga sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, selain keahlian teknik mengenai proses pengembangan sistem, sistem analis juga harus memiliki pengetahuan mengenai bisnis, keterampilan interpersonal, dan kemampuan dalam problem solving.

electronic data interchange

Dalam melakukan sebuah transaksi bisnis, khususnya pada skala besar, terdapat banyak dokumen yang harus diselesaikan oleh kedua trading partners yang bekerja sama. Kebutuhan akan sebuah sistem yang lebih efektif dan efisien dalam pertukaran data dan dokumen telah menciptakan sebuah inovasi yang dapat mempermudah para pelaku bisnis dalam proses pertukaran data.

Electronic Data Interchange…Electronic Data Interchange atau EDI adalah sebuah mekanisme untuk pertukaran data-data dalam format yang telah distandarisasikan yang dilakukan baik di dalam maupun antar organisasi, bisnis, dan kelompok lainnya. EDI merupakan format data yang digunakan dalam mayoritas transaksi e-commerce di dunia. EDI dapat ditransmisikan menggunakan teknologi yang telah disetujui oleh si pengirim dan penerima, seperti modem, FTP, email, HTTP, AS1 dan AS2.

Implementasi EDI…Polypipe, perusahaan manufaktur pipa dan sistem sanitasi terbesar di Eropa telah menggunakan aplikasi EDI solution Freeway Commerce selama 5 tahun terakhir untuk menghandle invoice serta order dari para customernya yang tersebar pada beberapa sektor, residensial, komersial, dan infrastruktur.

Keuntungan EDI bagi Polypipe…Aplikasi EDI memungkinkan Polypipe untuk bertransaksi dengan lebih banyak customer dari berbagai sektor, mengurangi kesalahan serta memangkas waktu proses pengerjaan yang dilakukan secara manual, dan melakukan efisiensi biaya terutama dalam mekanisme transport pengiriman data dan dokumen. Transaksi bisnis yang dilakukan melalui EDI merupakan proporsi yang signifikan dari total bisnis yang dilakukan Polypipe.

e-commerce

Perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputer saat ini telah memberikan banyak perubahan bagi kehidupan kita sehari-hari. Media elektronik menjadi device utama dalam mempermudah kita melakukan berbagai kegiatan, termasuk di dalamnya transaksi bisnis.

Apa itu e-commerce? E-commerce adalah kegiatan bisnis yang dijalankan secara elektronik melalui suatu jalur komunikasi digital. E-commerce merupakan bentuk perluasan dari infrastruktur bisnis yang telah ada sebelumnya. Tiga prinsip utama dalam membangun e-commerce adalah Variability, Visibility, dan Velocity.

B2B or B2C? Implementasi e-commerce dibagi menjadi dua, B2B atau Business to Business dan B2C Business to Customer. B2B dilakukan antar relasi bisnis (trading partners) dimana informasi produk hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. B2C merupakan jenis e-commerce yang lebih terbuka untuk umum, dimanya informasi disebarkan secara luas. Servis diberikan berdasarkan permohonan customer.

Implementasi e-commerce: Aplikasi dari B2B (Business to Business) e-commerce digunakan oleh sebuah perusahaan Swedia, Endorsia, yang bergerak di bidang industri supply chain yang menyediakan jaringan network bagi buyer dan seller. Servis Endorsia digunakan oleh lebih dari 8000 distributor setiap harinya yang tersebar di 85 negara berbeda. Endorsia menggunakan solusi dari IBM untuk aplikasi e-commerce B2B yang digunakan.

Benefit e-commerce. Implementasi e-commerce yang dilakukan Endorsia memberikan beberapa manfaat, diantaranya meningkatkan performansi, memperluas kapasitas transaksi, memfasilitasi perkembangan untuk jenis pelayanan baru bagi pelanggan, dan memperbesar jangkauan bisnis Endorsia.

Knowledge Management dan Implementasinya

Knowledge management (KM) merupakan “suatu rangkaian kegiatan yang digunakan oleh organisasi untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi.” Tujuan dari penerapan KM dalam sebuah perusahaan adalah untuk memberikan pengetahuan bersama guna meningkatkan kinerja. KM juga erat kaitannya dengan innovation strategy dalam perusahaan. Pengetahuan baru yang didapatkan dapat digunakan untuk berinovasi dengan tujuan membangun perusahaan agar lebih maju dan berkembang.

Pada kesempatan kali ini akan dijelaskan mengenai implementasi knowledge management pada sebuah perusahaan software terbesar kedua di dunia, yaitu Oracle. Oracle sebagai perusahaan yang menawarkan produk aplikasi database serta business-solution software lainnya telah memiliki program yang terfokus pada KM sejak tahun 1997. Mengapa KM penting bagi Oracle? Sebagai sebuah perusahaan yang mengembangkan, menjual, serta mengimplementasi software untuk membantu memecahkan problem bisnis yang dimiliki customer, Oracle dapat mengumpulkan keahlian, pengalaman, serta business knowledge yang dimiliki pegawainya dan mentranslasikannya menjadi sebuah business-solution software maupun bentuk servis lainnya. KM telah membantu Oracle dalam pertukaran ide, yang selanjutnya akan menghasilkan produk, servis, delivery serta nilai penjualan yang lebih baik yang tentunya akan menghasilkan lebih banyak revenue bagi perusahaan. Knowledge Management di Oracle dijalankan oleh komunitas KM di tiap perwakilan Oracle di masing-masing region. Tiap komunitas ini memiliki sebuah tim kecil yang terdiri dari profesional di bidang KM yang akan mendefinisikan jangkauan, strategi dan taktik untuk program KM pada region tersebut. Kesuksesan dari program KM yang diterapkan di Oracle bergantung pada keberadaan change agents. Para change agents ini membantu dalam mengidentifikasi masalah bisnis yang akan diselesaikan melalui aplikasi konsep dan perangkat KM, dan mengimplementasikan aktivitas KM dalam proses bisnis. Change agents tersebut adalah praktisi KM yang memiliki tanggung jawab KM disamping pekerjaan mereka sehari-hari, seperti HR directors, operations managers, dan consultants.

IT vs IS

Sistem informasi (information system) merupakan suatu komponen penting di dalam suatu organisasi. Information system digunakan untuk mengintegrasikan aspek sistem teknis dan sosial dalam suatu organisasi atau yang disebut socio-technical system. Sistem informasi memiliki arti sebagai suatu kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya yang berupa manusia, komputer, teknologi, dan prosedur kerja untuk memproses data (input) menjadi suatu informasi (output) yang mencapai tujuan dari organisasi. Sistem informasi terbagi menjadi dua, sistem informasi manual dan sistem informasi berbasis komputer (CBIS). Pada era teknologi seperti sekarang ini, tentunya sistem informasi berbasis komputer lebih banyak digunakan. Disinilah teknologi informasi berperan penting. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, teknologi merupakan salah satu sumber daya dalam membangun sebuah sistem informasi. Teknologi informasi merupakan tools yang digunakan untuk memproses data (input) menjadi sebuah informasi yang dapat digunakan untuk kegiatan selanjutnya. Teknologi informasi juga digunakan untuk menyimpan serta mendistribusikan informasi yang telah diproses. Pada intinya, teknologi informasi membangun sebuah sistem informasi yang praktis, efisien dan efektif.

M.I.S.

Management Information System. Itulah namanya. Mata kuliah ini baru gw ambil di semester 5 ini. Di sini kira-kira kita akan belajar mengenai sistem informasi yang memanfaatkan penerapan teknologi informasi. Itulah ilmu yang gw tangkep dua minggu terakhir ini.

Mata kuliah Management Information System (IES310805) diajar oleh Pak Dachyar (mdachyar@yahoo.com)

tentang sisi